Kamis, 02 Juli 2009

MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI DUKUNGAN ORANGTUA DAN KONSEP DIRI AKADEMIK SISWA

Pendahuluan

Pada tahun 1999 Institute for Management Development (IMD) menerbitkan hasil survei tentang sumber daya manusia (SDM), industri, dan iptek di 46 negara di dunia. Hasil survei tersebut menempatkan Indonesia pada posisi ke-44 dari 46 negara tersebut. Sedangkan survei tentang Indeks Pembangunan Manusia, Indonesia berada pada posisi ke-105 dari 108 negara. Pada tahun 2000 lalu, sebuah organisasi dunia, International Association of Educational Evaluation in Achievement (IEA) telah menerbitkan hasil survei prestasi belajar matematika dan IPA bagi siswa-siswa sekolah usia 13 tahun pada 42 negara. Hasil survei tersebut menempatkan Indonesia pada posisi ke-39 untuk kemampuan IPA, dan posisi ke-40 untuk prestasi belajar matematika (Suryadi, 2001).

Salah satu faktor yang sangat menentukan prestasi belajar siswa adalah motivasi siswa itu sendiri untuk berprestasi. Sering dijumpai siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tetapi prestasi belajar yang dicapainya rendah, akibat kemampuan intelektual yang dimilikinya tidak atau kurang berfungsi secara optimal. Salah satu faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang dimiliki siswa dapat berfungsi secara optimal adalah adanya motivasi untuk berprestasi yang tinggi dalam dirinya. Selengkapnya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar