PUSKUD UNICEF ADMIN ANEKA ILMU E-DUKASI JARDIKNAS

Sekapur Sirih

Para pengunjung blog yang budiman, masa waktu dua belas bulan dalam tahun 2008 usai sudah telah kita lewati. Tak terasa, kini kita telah memasuki masa waktu yang baru di tahun 2009. Jika kita merenungi masa pada tahun 2008, maka nampak dalam benak kita suatu pertanyaan, prestasi apa yang telah kita capai pada saat itu? idealnya, tentu pertanyaan itu akan timbul kembali pada benak kita, apa pula prestasi yang akan kita raih pada tahun 2009 ini?

Sungguh pertanyaan-pertanyaan itu mengandung nilai-nilai motivasi. Adalah suatu nilai-nilai yang tersirat didalamnya menuju pada sebuah kata kunci “perubahan“. Perubahan ini kita konotasikan dengan kemajuan dalam alam lingkungan kehidupan. Dengan demikian, sasaran akhirnya adalah bagaimana mengisi trend kondisi dinamika yang lagi berkembang. Ini berarti merangsang kita untuk menciptakan suatu gebrakan “selangkah lebih maju“ dalam fenomena kehidupan ini.

Itulah yang mengilhami cara dan gaya berpikir PUSKAPLING dan SDN 1 Tilote yang ada di Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Pada tahun ini, tepatnya pada tanggan 12 bulan Januari 2009, PUSKAPLING bersama SDN 1 Tilote telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), tentang Kerja Sama Penerapan Dan Pengembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK).

Semangat dan itikad kedua belah pihak ini, membuktikan, bahwa wujud keberadaan PUSKAPLING adalah sebuah cermin LSM yang tidak hanya mahir dalam memainkan kritik terhadap kebijakan yang ada. Namun dihadapan pemerintah, posisi PUSKAPLING disamping sebagai lembaga sosial kontrol kebijakan Pemerintah, sekaligus menjadi bentuk keterwakilan peran masyarakat.

Bentuk keterwakilan itu, adalah suatu keterwakilan yang memiliki kemampuan peran dalam memberikan sentuhan konsep berpikir untuk maju dan berkembang. Dengan demikian, eksistensi PUSKAPLING tidak hanya menjadi lembaga sosial kontrol semata, melainkan sebagai mitra Pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia.

Oleh karena itu, konsep berpikir ini, jelas merupakan relevansi dari sikap menuju suatu perubahan selangkah lebih maju. Yaitu suatu sikap pembentuk prilaku yang respect terhadap trend kondisi dinamika teknologi, informasi, dan komunikasi yang lagi berkembang. Inilah yang mewarnai semangat cara dan gaya berpikir pihak manajemen SDN 1 Tilote.

Manajemen SDN 1 Tilote dalam menyikapi trend kondisi dinamika teknologi, informasi, dan komunikasi yang lagi berkembang itu, telah membuka diri terhadap kehadiran PUSKAPLING. Kehadiran PUSKAPLING bagi SDN 1 Tilote, dipercayakan dan diharapkan dapat menggenjot sumber daya manusia dari para anak didiknya, khususnya dibidang penguasaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK).

Memperhatikan konsep berpikir dari PUSKAPLING dan prilaku manajemen SDN 1 Tilote yag senantiasa membuka diri itu, dapat disimpulkan inilah model kemitraan yang diharapkan dalam pendidikan. Karena hal itu merupakan nafas dari implementasi Pasal 8, 9, dan 10 sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.


SADIK GANI, SE

Information and Communication Technologi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), begitulah terjemahan dari INFORMATION and COMMUNICATION TECHNOLOGI (ICT). Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah deretan tiga suku kata yang saat ini lagi akrab dibibir orang, khususnya di lingkungan pendidikan atau kelompok birokrasi, bahkan belakangan ini, juga termasuk golongan-golongan masyarakat tertentu.

Memahami Teknologi informasi dan komunikasi, tidak hanya menyandarkan pada pengertian tiga suku kata di atas. Tetapi lebih dari itu harus dipahami lebih dalam, mengapa tiga suku kata itu harus dipadu menyadi satu kalimat yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran TIK. Itu mengartikan, bahwa tiga kata dasar itu, masing-masing memiliki nilai kekuatan dan pengaruh tersendiri dalam peradaban kehidupan manusia.

Sebagai bukti yang logis dari kekuatan-kekuatan itu, yakni disadari atau tidak, bahwa aktivitas yang sedang berlangsung dilakukan manusia saat ini, pada hakikatnya adalah mengelola informasi yang diterima sebelumnya. Disadari atau tidak pula, bahwa keberadaan informasi itu sendiri lahir karena adanya komunikasi. Demikian pula terhadap komunikasi, itu dapat terjadi karena tidak lepas dari media (teknologi) sebagai alat pengantar maksud dan tujuan.

Beranjak dari pengertian-pengertian di atas, maka ICT atau TIK yang menjadi medan garapan ilmu pengetahuan dari ICT CLINIC di SDN 1 Tilote adalah; Teknologi Informasi dan Komunikasi, BUKAN “Informasi Komunikasi dan Teknologi“. Hal ini cukup beralasan, karena informasi komunikasi dan teknologi, pengertiannya adalah informasi tentang komunikasi dan informasi tentang teknologi. Dengan demikian informasi komunikasi dan teknologi, hanyalah terbatas pada pengetahuan saja, dan bukan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sifat dari informasi komunikasi dan teknologi, mudah ditemui atau diperoleh, hanya dengan cukup nonton televisi, dengar radio, maupun baca koran saja.

Sedangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah identik dengan ilmu pengetahuan. Yaitu teknologi tentang informasi dan teknologi tentang komunikasi. Karena itu pula, teknologi informasi dan komunikasi tidak terbatas pada pengetahuan saja, tetapi justru berada pada level garapan sebuah studi “ilmu pengetahuan”. Dengan sendirinya, untuk menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi, tidak semudah kita nonton televisi, dengar radio, ataupun baca koran. Melainkan diperoleh hanya melalui teori dan praktek pendidikan tertentu saja.

Pada unsur kata Teknologi, Informasi, Komunikasi inilah, mengapa ICT Clinic harus dihadirkan ditengah-tengah para anak didik sekolah yang ada di SDN 1 Tilote. Dengan TIK ini, para anak didik akan diarahkan pada pengenalan, penguasaan, dan pembentukan peradaban teknologi yang berbudaya.

Pengenalan, penguasaan, dan pembentukan peradaban teknologi pada tingkat anak didik ini, dimaksudkan karena alasan dinamika dunia pendidikan dan kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menuju pada suatu jenjang peradaban dunia pendidikan dan kehidupan yang lebih baik, ICT SDN 1 Tilote telah memiliki TAKTIK. Artinya; Tidak Ada Kehidupan yang baik (peradaban), tanpa menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Muhajirin AHM

Kamis, 30 April 2009

Hubungan antara Strategi Komunikasi Guru dengan Efektifitas Pembelajaran di SD

Abdul Karim Ahmad, Farida Mulud, Sinar Alam, Mustafa

Abstract: This is a descriptive research. The article was aimed at knowing (1) the strategic relations of teachers’ communication and the learning effectivity in elementary schools in Gowa regency, (2) the factors that influenced the learning effectivity. Based on the descriptive analysis and inferensial analysis by using correlation, it was found that there are some problems faced by teachers in the learning process are the lackness of media in school, books and disciplinary of students. Based on the correlation analysis, there is a relationship between the teachers’ communication and the learning effectivity in the elementary school. It means that the better the teachers’ communication strategics, the most effective the learning process in elementary school.


Komunikasi guru dalam penyajian materi pembelajaran dan efektifitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh para guru sudah baik atau sedang di SD Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Penelitian ini direkomendasikan kepada guru diharapkan agar senantiasa memelihara strategi komunikasi yang baik demi terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif dan efisien, dan ini dapat terwujud dengan bimbingan dari kepala sekolah dan kepada pihak pemerintah. Dalam hal ini Depdiknas agar menghimbau para kepala sekolah dan guru-guru untuk berkomunikasi yang edukatif dengan siswa-siswanya.

Umumnya guru-guru dalam proses pembelajaran hanya bergantung pada buku-buku paket yang sesuai dengan kurikulum tanpa menambah materi pembelajaran dari sumber-sumber lain, bahkan aspek pemanfaatan media yang monoton tanpa variasi pada umumnya mengakibatkan proses pembelajaran menjadi kurang maksimal. Hal ini, karena prinsip-prinsip komunikasi belum diperhatikan oleh para guru akhirnya pesan yang ingin disampaikan seorang guru (komunikator) tidak dapat ditangkap dengan baik oleh pihak siswa (komunikan).

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain yang berupa gagasan, opini,

informasi, dan lain-lain yang muncul sehingga dalam proses pembelajaran, salah satu bentuk komunikasinya adalah guru sebagai komunikator kepada siswanya.

Dari dasar pemikiran inilah peneliti melihat kurangya komunikasi sehingga proses pembelajarannya menjadi tidak efektif. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam proses pembelajaran di SD kecamatan Somba Opu kabupaten Gowa dan sejauh mana hubungan strategi komunikasi guru dengan efektifitas pembelajaran di SD kecamatan Somba Opu kabupaten Gowa.

Dalam kamus bahasa Indonesia strategi adalah ilmu siasat perang, akal/tipu muslihat untuk mencapai suatu maksud (Poerwadarminta W.J.S 1982) dan menurut Yusuf P.M (1990:74) Strategi komunikasi guru berarti rencana menyeluruh dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi. Maka dalam penelitian ini dihubungkan strategi kemunikasi guru dengan efektivitas pembelajaran dengan maksud materi yang akan di ajarkan dapat dengan mudah dipahami dan manusiawi.

Menurut A.S Achmad (1992:2) bahwa kegiatan pembelajaran adalah salah satu bentuk proses komunikasi sebagai mata rantai hubungan antara sesama manusia, ia meliputi segala apa yang dilakukan misalnya pendidikan dan pembelajaran khususnya komunikasi antara guru dan murid.

Berdasarkan uraian diatas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa dengan komunikasi yang baik dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dengan cara pemecahan masalah adalah pertama dipecahkan secara anlisis deskriptif kualitatif setelah memperoteh data di lapangan meialui angket, observasi dan wawancara, dan masalah yang kedua dipecahkan secara analisis inferensial teknik korelasi product moment pearson.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara strategi komunikasi guru dengan efektifitas pembelajaran di sekotah dasar kabupaten Gowa serta faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran di SD kabupaten Gowa.

Tujuan-tujuan komunikasi biasa bermacam-macam tergantung pada medan komunikasi yang disentuhnya. Komunikasi instruksional mempunyai tujuan interaksi edukatif di pihak sasaran (komunikan). Komunikasi pembangunan bertujuan agar tercapai masyarakat adil dan makmur melalui pemerataan informasi yang bersifat membangun, demikian pula komunikasi lainnya akan mempunyai tujuan sendiri-sendiri.

Selanjutnya masalah strategi banyak dikaitkan dengan istilah metode, teknik dan taktik. Ketiga istilah ini sebenarnya masih dalam lingkungan strategi hanya mempunyai garapan yang lebih praktis, sempit dan rinci. Kalau dikatakan strategi komunikasi adalah perencanaan yang menyeluruh tentang kegiatan komunikasi, maka metode komunikasi mempunyai arti yang lebih sempit dari itu, yakni prosedur runtut yang digunakan untuk menyelesaikan dan menjelaskan aspek-aspek komunikasi.

Menurut Prayitno Sunarto, dkk (1995:49) strategi pesan merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada pembuat atau pengolah pesan, sebagai pedoman dalam membuat pesan. Strategi pesan dianggap sebagai hasil ramuan dari berbagai informasi mengenai produk atau gagasan, lingkungan dan khalayak sasaran ke dalam konteks komunikasi yang kemudian dipakai untuk merumuskan pesan dengan tepat. Pembuatan dan pengolahan pesan yang kurang baik seringkali akan menghasilkan pesan yang tidak akan dilihat atau diperhatikan oleh khalayak atau komunikan.

Menurut Gilson dan Berkman (Prayitno. S. 1995:50) bahwa proses perumusan strategi pesan berlangsung melalui tiga tahapan yaitu: tahap pertama, mengumpulkan dan mempersiapkan informasi yang menyangkut rencana pemasaran dan komunikasi; tahap kedua, pembuat dan pengolah pesan berusaha memahami dan mempelajari informasi-informasi yang diperoleh untuk menentukan posisi serta tujuan pesan yang akan dihasilkan; tahap ketiga, merupakan langkah terakhir yaitu melakukan presentase di hadapan pemasaran atau klien untuk memperoleh persetujuan sebelum rancangan pesan diproduksi dan dipublikasikan.

Dalam pembuatan dan pengelolahan pesan menurut Rhenald Kasali (Prayitno S, 1995:50), kita harus memperhitungkan dan memperhatikan faktor-faktor yang dikenal dengan AIDCA yaitu Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (kebutuhan/keinginan), Conviction (rasa percaya) dan Action (tindakan).

Pesan pada dasarnya disampaikan untuk menggerakkan atau mengubah sikap khalayak sasaran agar bertindak seperti apa yang diharapkan oleh komunikator. Dalam menentukan strategi penyampaian pesan terlebih dahulu kita lihat urutan dan efek pesan yang merupakan aspek-aspek perubahan sikap. Aspek-aspek tersebut adalah kognitif, afektif dan behavioral atau konatif.

Masing-masing aspek perubahan sikap khalayak sasaran pada dasarnya ditentukan oleh beberapa sifat dari penyampaian pesan (Widjaya W. dalam Prayitno 1995:54) sifat dari penyampaian pesan itu adalah : (1) sifat pesan informatif, yaitu pesan yang disampaikan bersifat memberikan keterangan (fakta-fakta), kemudian komunikan mengambil kesimpulan keputusan tersendiri; (2) sifat pesan persuasif yaitu pesan yang disampaikan membangkitkan pengertian dan kesadaran komunikan bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri, bukan karena paksaan; (3) sifat pesan koersif yaitu penyampaian pesan yang bersifat memaksa dan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.

Perencanaan media adalah bagian dari program suatu komunikasi. Perencanan media merupakan upaya memperoleh langkah-langkah yang paling efektif sebagai dukungan dalam mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu program komunikasi.

Strategi media intinya adalah pemilihan media, penentuan frekuensi pemasangan atau kunjungan untuk penyampaian pesan, serta evaluasi tentang kemungkinan dampak yang dapat ditimbulkan, di samping pertimbangan efisiensi biaya. Rencana media yang telah dihasilkan, akan diterapkan sebagai bagian dari kegiatan pelaksanaan program komunikasi.

Dalam pemilihan media, perlu dipahami klasifikasi media yang didasari pada karakteristik masing-masing media. Secara kategori media dapat dikelompokkan masing-masing media. Secara kategori media dapat dikelompokkan ke dalam media cetak majalah dan media cetak surat kabar. Media siar yakni media siar radio dan media siar televisi. Sedang media luar ruang data berupa: media papan reklame (billboard), spanduk/banner, umbul-umbul (vertical banner), media transit (bis kota, taksi kereta api dan sejenisnya), atau poster. Adapun untuk media interpersonal, berupa lembar balik (flip chart) poster, overhead projector, slide projector, papan peraga, sampel dan sejenisnya (Prayitno S. 1995:99).

Dalam kaitan dengan dunia instruksional, strategi mempunyai arti yang lebih luas dari pada metode (Yusuf M.P. 1990:91). Strategi instruksional adalah pendekatan menyeluruh atas proses belajar mengajar dalam sistem instruksional. Strategi instruksional merupakan perencanaan penuh perhitungan yang kemungkinan-kemungkinan kegiatannya bakal ditempuh dalam pelaksanaannya nanti yang telah dirinci secara sadar dan teliti. Upaya selanjutnya dari strategi instruksional ini adalah metode, teknik dan taktik. Ketiga istilah ini mempunyai arti penjabaran yang lebih operasional, bahkan dapat dikatakan bahwa metode, teknik dan taktik merupakan kelanjutan kegiatan strategi secara operasional, langsung dan praktis. Akan tetapi ketiga istilah ini masing-masing mempunyai arti yang tidak sejalan, artinya berada pada kerangka sistem yang berhubungan secara subordinatif.

Berbicara tentang strategi, teknik dan taktik tak dapat dipisahkan dengan pembuatan persiapan mengajar atau disebut Satuan Acara Instruksional (SAI). Manfaat SAI yang terpenting adalah sebagai pedoman bagi seorang komunikator yakni guru, dosen, instruktur, atau para praktisi komunikasi lainnya dalam melakukan kegiatannya yakni mengkomunikasikan ide atau gagasannya kepada khalayak sasaran atau komunikan.

Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Menurut R. Wayne Pace, dkk dalam Effendy (1992:32), tujuan sentral strategi komunikasi tersendiri atas tiga tujuan utama yaitu: to secure understanding, to establish acceptance dan to motivate action. To secure understanding, memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Jika komunikan sudah mengerti dan menerimanya, maka penerimanya itu harus dibina (to establish acceptance) dan pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action).

Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik instruksi. Namun apapun tekniknya yang pertama-tama komunikan harus mengerti pesan komunikasi itu. Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan dan lambang. Isi pesan komunikasi bisa satu, tetapi lambang yang bisa dipergunakan untuk menyampaikan isi pesan komunikasi ialah bahasa gambar, warna, kial (gesture), dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari banyak isi pesan komunikasi yang disampaikan kepada komunikan dengan menggunakan gabungan lambang, seperti pesan komunikasi melalui surat kabar, film atau televisi.

Lambang yang paling banyak digunakan dalam komunikasi ialah bahasa karena hanya bahasalah yang dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan, fakta dan opini, hal yang konkrit dan abstrak, pengalaman yang sudah lalu dan yang akan datang, dan sebagainya. Tanpa penguasaan bahasa hasil pemikiran yang bagaimanapun banyaknya tak akan dapat dikomunikasikan kepada orang lain secara tepat. Banyak kesalahan informasi dan kesalahan interpretasi disebabkan oleh bahasa.

Secara umum suatu komunikasi dapat dikategorikan berlangsung dengan efektif bila ide atau informasi yang disampaikan oleh pemberi pesan (komunikator), dipahami oleh penerima pesan (komunikan) sesuai dengan pemahaman pemberi pesan, ide atau informasi yang disampaikan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Fisher (1998:11) yang mengatakan bahwa komunikasi dapat dipandang baik atau efektif sejauh ide, informasi, dan sebagaimana dimiliki bersama oleh, atau mempunyai kebersamaan arti bagi orang-orang yang terlibat dalam perilaku komunikasi tadi. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa jika kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi, maka kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi.”

Adanya pemahaman yang sama antara pemberi pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan) terhadap ide atau informasi yang disampaikan dalam proses komunikasi tersebut ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu diantaranya adalah hubungan antar pribadi yang baik di antara orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Oleh karena komunikasi antar pribadi selalu terjadi dalam suatu kelompok baik tidaknya hubungan antar pribadi yang ada dalam kelompok tersebut. Strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan dalam arti bahwa pendekatan bias berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Menurut R. Wayne Pace, dkk dalam Effendy (1992:32) tujuan sentral strategi komunikasi tersendiri atas tiga tujuan utama yaitu to secure understanding, memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang diterimanya; to establish acceptance, jika komunikan sudah mengerti dan menerimanya, maka penerimanya itu harus dibina dan to motivate action, pada akhirnya kegiatan dimotivasikan.

Secara umum suatu komunikasi dapat dikategorikan berlangsung dengan efektif atau informasi yang disampaikan oleh pemberi pesan (komunikator), dipahami oleh penerima pesan (komunikan) sesuai dengan pemahaman pemberi pesan, ide atau informasi yang disampaikan tersebut. hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Fisher (1986:11) yang mengatakan bahwa komunikasi dapat dipandang baik atau efektif sejauh ide, informasi dan sebagaimana dimiliki bersama oleh atau mempunyai kebersamaan arti bagi orang-orang yang terlibat dalam perilaku komunikasi tadi.

Pembelajaran atau instruksional menurut Pawit M. Yusuf (1990:4) bahwa instruksional berasal dari kata instruction, artinya pembelajaran atau pengajaran. Pembelajaran sebagai salah satu bentuk proses komunikasi dimana guru (dosen) sebagai komunikator, materi kuliah sebagai pesan media yang digunakan sebagai saluran, siswa (mahasiswa) sebagai komunikasi dan hasil belajar sebagai efek.

Menurut Degeng (1993:3), ada delapan hal atau asumsi tentang hakikat desain pembelajaran sebagai berikut: (1) perbaikan kualitas pembelajaran diawali dari desain pembelajaran, (2) pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan sistem, (3) desain pembelajaran didasarkan pada pengetahuan tentang bagaimana seseorang belajar, (4) desain pembelajaran diacukan kepada si-belajar secara perseorangan, (5) hasil pembelajaran mencakup hasil langsung dan hasil pengiring, (6) sasaran akhir desain pembelajaran adalah memudahkan belajar, (7) desain pembelajaran mencakup semua variable yang mempengaruhi belajar, (8) inti desain pembelajaran adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Referensi :

Achmad. A.S 1992. Komunikasi Media Massa dan khalayak. Ujung Pandang: Hasanuddin University Press.

Degeng, S.Ny dan Mirso Yusufhadi. Terapan Teori Kognitif da/am Desain Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Dirjen. PT.

Effendy, U.D.1998. llmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fisher, B.A .1986. Teori-teori Komunikasi. Mekanistis, sikotogis, Interaksional dan Pragmatis. Terjemahan Soejono Prima. Bandung: Remaja Karya.

Poerwadarminta W.J.S. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:: Depdibud.

Prayitno, dkk. 1995. Perencanaan Program Penyutuhan. Jakarta: Universitas Terbuka. Indonesia

Yusuf, M.P.1990. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Silabus Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sekolah Dasar

Download Prediksi Soal Ujian Akhir Nasional (UAN) SD di Internet

Artikel singkat ini tentu saja akan berguna bagi para guru Sekolah Dasar (SD) yang sibuk mempersiapkan para siswanya menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). Redaksi berkesempatan mengumpulkan link download soal-soal Ujian Akhir Nasional SD dari beberapa sumber, diantaranya dari Lembaga Bimbingan Belajar SSC (Sony Sugema College) dan beberapa sumber yang lain. Berikut ini daftar link download tersebut :

Terima kasih kepada semua pihak yang telah bersusah payah meng-upload file tersebut ke Internet. Semoga bermanfaat!

Belajar Bahasa Inggris Online

With the advance of information and technology, especially internet, the access to study English is open online widely. This is very helpful to develop our English competency. There are many internet sites providing English learning pages, and many of them are free of charges. Some sites that I collected from various sources.

Dengan kemajuan IT sekarang ini, terbuka dengan sangat lebar bagi kita untuk belajar bahasa Inggris secara on-line. Ini sangat membantu kita meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kita. Terdapat banyak sekali situs situs yang menyediakan halaman-halaman pembelajaran bahasa Inggris, dan tidak sedikit diantaranya gratis.

silahkan klik link berikut ini :

ESL go Bell English Online English @ home English for Free ENGLISHonline.net Self-Study Quizzes for ESL Students (English Tests) ESL PartyLand–quiz center English Language Quizzes - UsingEnglish.com ESL test: English Grammar Tenses / Esl quiz Super Quiz Machine for ESL Students (English Test) ESL Quizzes,grammar quiz, ESL grammar quiz,Upper Intermediate Irregular Verbs - Spelling Quiz E. L. Easton - English - Exercises, Quizzes, Tests English Grammar for ESL Learners Grammar Activities (Ohio ESL) ESL - English Exercises and Quizzes English Grammar: Present Continuous Tense Quiz EnglishClub.com) English as a Second Language - Tenses Quiz English Language Quizzes - UsingEnglish.com ESL test: English Grammar Tenses / Esl quiz Learn English English Exercises Online! (by Lilliam Hurst) O N L I N E E X E R C I S E S - Grammar English Grammar Exercises Business English Lessons English Exercise - English Exercises E. L. Easton - English - Exercises, Quizzes, Tests

Tenses Quiz From English Page dot com

  1. Verb Tense Exercise 1 Simple Present and Present Continuous
  2. Verb Tense Exercise 2 Simple Present and Present Continuous
  3. Verb Tense Exercise 3 Simple Past and Past Continuous
  4. Verb Tense Exercise 4 Simple Past and Past Continuous
  5. Verb Tense Exercise 5 Simple Past and Present Perfect
  6. Verb Tense Exercise 6 Simple Past and Present Perfect
  7. Verb Tense Exercise 7 Present Perfect and Present Perfect Continuous
  8. Verb Tense Exercise 8 Present Perfect and Present Perfect Continuous
  9. Verb Tense Exercise 9 Present Continuous and Present Perfect Continuous
  10. Verb Tense Exercise 10 Present Continuous and Present Perfect Continuous
  11. Verb Tense Exercise 11 Simple Past and Past Perfect
  12. Verb Tense Exercise 12 Simple Past, Present Perfect, and Past Perfect
  13. Verb Tense Exercise 13 Past Perfect and Past Perfect Continuous
  14. Verb Tense Exercise 14 Present Perfect, Past Perfect, Present Perfect Continuous,
  15. Verb Tense Exercise 15 Tenses with durations
  16. Verb Tense Exercise 16 Present and Past Tenses with Non-Continuous Verbs
  17. Verb Tense Exercise 17 Present and Past Tense Review
  18. Verb Tense Exercise 18 Will and Be Going to
  19. Verb Tense Exercise 19 Will and Be Going to
  20. Verb Tense Exercise 20 Will and Be Going to
  21. Verb Tense Exercise 21 Simple Present and Simple Future
  22. Verb Tense Exercise 22 Simple Present and Simple Future
  23. Verb Tense Exercise 23 Simple Future and Future Continuous
  24. Verb Tense Exercise 24 Simple Present, Simple Future, Present Continuous, and Future Continuous
  25. Verb Tense Exercise 25 Future Perfect and Future Perfect Continuous
  26. Verb Tense Exercise 26 Future Perfect and Future Perfect Continuous
  27. Verb Tense Exercise 27 Future Perfect and Future Perfect Continuous
  28. Verb Tense Exercise 28 Future Perfect and Future Perfect Continuous
  29. Verb Tense Final Test Cumulative Verb Tense Review
  30. Verb Tense Practice Test Cumulative Verb Tense Review
  31. Verb Tense Exercise 1
  32. Verb Tense Exercise 2
  33. Verb Tense Exercise 3
  34. Verb Tense Exercise 4
  35. Verb Tense Exercise 5
  36. Verb Tense Exercise 6
  37. Verb Tense Exercise 7
  38. Verb Tense Exercise 8
  39. Verb Tense Exercise 9
  40. Verb Tense Exercise 10
  41. Verb Tense Exercise 11
  42. Verb Tense Exercise 12
  43. Verb Tense Exercise 13
  44. Verb Tense Exercise 14
  45. Verb Tense Exercise 15
  46. Verb Tense Exercise 16
  47. Verb Tense Exercise 17
  48. Verb Tense Exercise 18
  49. Verb Tense Exercise 19
  50. Verb Tense Exercise 20
  51. Verb Tense Exercise 21
  52. Verb Tense Exercise 22
  53. Verb Tense Exercise 23
  54. Verb Tense Exercise 24
  55. Verb Tense Exercise 25
  56. Verb Tense Exercise 26
  57. Verb Tense Exercise 27
  58. Verb Tense Exercise 28
  59. Verb Tense Final Test
  60. Verb Tense Practice Test

Open Source Popular:

Slackware Linux 12.2
Slackware Linux 12.2
Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex
Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex
Mandiva Linux 2009.0
Mandiva Linux 2009.0
CentOS 5.2
CentOS 5.2
Gentoo 2008.0R1 'It's got what plants crave'
Gentoo 2008.0R1 'It's got what plants crave'
openSUSE 11.1
openSUSE 11.1
Fedora 10 'Cambridge'
Fedora 10 'Cambridge'
Debian GNU/Linux 4.0 'Etch'
Debian GNU/Linux  4.0 'Etch'
FreeBSD 7.1 Release
FreeBSD 7.1 Release
Sabayon Linux 4r1
Sabayon Linux 4r1
PCLinuxOS 2007 Live/Install-CD
PCLinuxOS 2007 Live/Install-CD
Kubuntu 8.10 Intrepid IBex
Kubuntu 8.10 Intrepid IBex

Most Read Article