PUSKUD UNICEF ADMIN ANEKA ILMU E-DUKASI JARDIKNAS

Sekapur Sirih

Para pengunjung blog yang budiman, masa waktu dua belas bulan dalam tahun 2008 usai sudah telah kita lewati. Tak terasa, kini kita telah memasuki masa waktu yang baru di tahun 2009. Jika kita merenungi masa pada tahun 2008, maka nampak dalam benak kita suatu pertanyaan, prestasi apa yang telah kita capai pada saat itu? idealnya, tentu pertanyaan itu akan timbul kembali pada benak kita, apa pula prestasi yang akan kita raih pada tahun 2009 ini?

Sungguh pertanyaan-pertanyaan itu mengandung nilai-nilai motivasi. Adalah suatu nilai-nilai yang tersirat didalamnya menuju pada sebuah kata kunci “perubahan“. Perubahan ini kita konotasikan dengan kemajuan dalam alam lingkungan kehidupan. Dengan demikian, sasaran akhirnya adalah bagaimana mengisi trend kondisi dinamika yang lagi berkembang. Ini berarti merangsang kita untuk menciptakan suatu gebrakan “selangkah lebih maju“ dalam fenomena kehidupan ini.

Itulah yang mengilhami cara dan gaya berpikir PUSKAPLING dan SDN 1 Tilote yang ada di Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Pada tahun ini, tepatnya pada tanggan 12 bulan Januari 2009, PUSKAPLING bersama SDN 1 Tilote telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), tentang Kerja Sama Penerapan Dan Pengembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK).

Semangat dan itikad kedua belah pihak ini, membuktikan, bahwa wujud keberadaan PUSKAPLING adalah sebuah cermin LSM yang tidak hanya mahir dalam memainkan kritik terhadap kebijakan yang ada. Namun dihadapan pemerintah, posisi PUSKAPLING disamping sebagai lembaga sosial kontrol kebijakan Pemerintah, sekaligus menjadi bentuk keterwakilan peran masyarakat.

Bentuk keterwakilan itu, adalah suatu keterwakilan yang memiliki kemampuan peran dalam memberikan sentuhan konsep berpikir untuk maju dan berkembang. Dengan demikian, eksistensi PUSKAPLING tidak hanya menjadi lembaga sosial kontrol semata, melainkan sebagai mitra Pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia.

Oleh karena itu, konsep berpikir ini, jelas merupakan relevansi dari sikap menuju suatu perubahan selangkah lebih maju. Yaitu suatu sikap pembentuk prilaku yang respect terhadap trend kondisi dinamika teknologi, informasi, dan komunikasi yang lagi berkembang. Inilah yang mewarnai semangat cara dan gaya berpikir pihak manajemen SDN 1 Tilote.

Manajemen SDN 1 Tilote dalam menyikapi trend kondisi dinamika teknologi, informasi, dan komunikasi yang lagi berkembang itu, telah membuka diri terhadap kehadiran PUSKAPLING. Kehadiran PUSKAPLING bagi SDN 1 Tilote, dipercayakan dan diharapkan dapat menggenjot sumber daya manusia dari para anak didiknya, khususnya dibidang penguasaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK).

Memperhatikan konsep berpikir dari PUSKAPLING dan prilaku manajemen SDN 1 Tilote yag senantiasa membuka diri itu, dapat disimpulkan inilah model kemitraan yang diharapkan dalam pendidikan. Karena hal itu merupakan nafas dari implementasi Pasal 8, 9, dan 10 sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.


SADIK GANI, SE

Information and Communication Technologi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), begitulah terjemahan dari INFORMATION and COMMUNICATION TECHNOLOGI (ICT). Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah deretan tiga suku kata yang saat ini lagi akrab dibibir orang, khususnya di lingkungan pendidikan atau kelompok birokrasi, bahkan belakangan ini, juga termasuk golongan-golongan masyarakat tertentu.

Memahami Teknologi informasi dan komunikasi, tidak hanya menyandarkan pada pengertian tiga suku kata di atas. Tetapi lebih dari itu harus dipahami lebih dalam, mengapa tiga suku kata itu harus dipadu menyadi satu kalimat yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran TIK. Itu mengartikan, bahwa tiga kata dasar itu, masing-masing memiliki nilai kekuatan dan pengaruh tersendiri dalam peradaban kehidupan manusia.

Sebagai bukti yang logis dari kekuatan-kekuatan itu, yakni disadari atau tidak, bahwa aktivitas yang sedang berlangsung dilakukan manusia saat ini, pada hakikatnya adalah mengelola informasi yang diterima sebelumnya. Disadari atau tidak pula, bahwa keberadaan informasi itu sendiri lahir karena adanya komunikasi. Demikian pula terhadap komunikasi, itu dapat terjadi karena tidak lepas dari media (teknologi) sebagai alat pengantar maksud dan tujuan.

Beranjak dari pengertian-pengertian di atas, maka ICT atau TIK yang menjadi medan garapan ilmu pengetahuan dari ICT CLINIC di SDN 1 Tilote adalah; Teknologi Informasi dan Komunikasi, BUKAN “Informasi Komunikasi dan Teknologi“. Hal ini cukup beralasan, karena informasi komunikasi dan teknologi, pengertiannya adalah informasi tentang komunikasi dan informasi tentang teknologi. Dengan demikian informasi komunikasi dan teknologi, hanyalah terbatas pada pengetahuan saja, dan bukan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sifat dari informasi komunikasi dan teknologi, mudah ditemui atau diperoleh, hanya dengan cukup nonton televisi, dengar radio, maupun baca koran saja.

Sedangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah identik dengan ilmu pengetahuan. Yaitu teknologi tentang informasi dan teknologi tentang komunikasi. Karena itu pula, teknologi informasi dan komunikasi tidak terbatas pada pengetahuan saja, tetapi justru berada pada level garapan sebuah studi “ilmu pengetahuan”. Dengan sendirinya, untuk menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi, tidak semudah kita nonton televisi, dengar radio, ataupun baca koran. Melainkan diperoleh hanya melalui teori dan praktek pendidikan tertentu saja.

Pada unsur kata Teknologi, Informasi, Komunikasi inilah, mengapa ICT Clinic harus dihadirkan ditengah-tengah para anak didik sekolah yang ada di SDN 1 Tilote. Dengan TIK ini, para anak didik akan diarahkan pada pengenalan, penguasaan, dan pembentukan peradaban teknologi yang berbudaya.

Pengenalan, penguasaan, dan pembentukan peradaban teknologi pada tingkat anak didik ini, dimaksudkan karena alasan dinamika dunia pendidikan dan kehidupan itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menuju pada suatu jenjang peradaban dunia pendidikan dan kehidupan yang lebih baik, ICT SDN 1 Tilote telah memiliki TAKTIK. Artinya; Tidak Ada Kehidupan yang baik (peradaban), tanpa menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Muhajirin AHM

Rabu, 13 Mei 2009

Hakekat Pendidikan (Seharusnya) Membentuk Karakter !

Oleh : Yulianti*

“Hendaklah kalian khawatir akan meninggalkan anak keturunan yang lemah, yang hidup sesudah kalian” (QS.An-Nisaa,4:9)

“Bersegeralah dalam mendidik anak sebelum kesibukanmu melalaikanmu, karenasesungguhnya apabila anakmu telah berumur dewasa dan telah berakal (tapi tidakberpendidikan-berakhlaq), dia akan menyibukkan hatimu (dengan keburukan)” (Hikmah)

“Didiklah anak-anakmu, sesungguhnya mereka itu dijadikan untuk menghadapi masayang lain dari masa kamu ini” (Ali bin Abi Thalib)

PENDIDIKAN adalah tanggung jawab bersama. Setiap kita bertanggung jawab terhadap pendidikan bangsa ini. Tidak hanya bagi mereka yang terjun di lembaga pendidikan formal seperti guru, dosen dan sebagainya, tapi semuanya. Pemahaman ini yang harus tertanam terlebih dahulu.

Pendidikan tidak sama dengan sekolah. Cakupannya luas tak terbatas .Sekolah hanya satu bagian kecil dari sarana pendidikan. Oleh sebab itu, pendidikan tidak hanya terpaku pada transfer materi dari guru ke murid. Pendidikan harus utuh dan menyeluruh, meliputi semua aspek dalam kehidupan seorang muslim. Pendidikan harus berorientasi pada terbentuknya individu-individu yang memiliki karakter /jati diri (kepribadian) yang syaamil (lengkap, utuh - menyeluruh). Kepribadian yang utuh dan menyeluruh inilah yang saat ini tengah hilang dari kehidupan muslim.

Seorang pemikir Islam sekaligus juru bicara gerakan Ikhwanul Muslimin di dunia barat bernama Asy-Syaikh Kamal Halbawy pernah mengutarakan hasil pengamatannya terhadap kondisi umat Islam di penghujung abad 20 menjelang memasuki abad 21. Salah satu di antara tujuh fenomena yang digarisbawahi olehnya ialah Dhoyya al-Hawiyyah al Humayyizah (hilangnya kepribadian istimewa) di kalangan kaum muslimin.Ia berpendapat bahwa di era globalisasi ini sebagian kaum muslimin tidak utuh dalam menampilkan karakter (kepribadian) Islam. Misalnya terkadang seorang muslim begitu getol memperhatikan akhlak bagi hatinya namun mengabaikan akhlak bagi pemikirannya. Atau dalam sektor kehidupan manusia, seorang muslim sangat peduli terhadap akhlak ekonomi namun lemah dalam akhlak politik.

Begitulah, berbagai ketimpangan melanda kehidupan kaum muslimin saat ini, sehingga apa yang ada pada masa dahulu menjadi keistimewaan penampilan kaum muslimin, maka hari ini sangat langka ditemui. Pada masa dahulu keistimewaan kepribadian seorang muslim cukup ampuh mempengaruhi manusia sehingga menjadi salah satu sebab masuk Islamnya bangsa lain. Sekarang ?

Inilah yang harus dicermati saat ini. Apa yang keliru dengan pendidikan kita selama ini ?
Hakikat Pendidikan (Seharusnya) Membentuk Karakter Pendidikan harus berorientasi kepada terbentuknya karakter (kepribadian/jatidiri).

Setiap tahapan pendidikan dievaluasi dan dipantau dengan saksama sehingga menjadi jelas apa yang menjadi potensi positif seseorang yang harus dikembangkan dan apa yang menjadi faktor negatif seseorang yang perlu disikapi.
Akar dari karakter ada dalam cara berfikir dan cara merasa seseorang. Ini merupakan struktur kepribadian yang natural dan memang sudah menjadi sunatullah.
Sebagaimana diketahui, manusia terdiri dari tiga unsur pembangun yaitu hatinya (bagaimana ia merasa), fikirannya (bagaimana ia berfikir) dan fisiknya (bagaimana ia bersikap). Oleh karena itu , langkah –langkah untuk membentuk atau merubah karakter juga harus dilakukan dengan menyentuh dan melibatkan unsur-unsur tersebut.

Proses pembentukan itu sendiri tidak berjalan seadanya, namun ada kaidah-kaidah tertentu yang harus diperhatikan. Anis Matta dalam “Membentuk karakter Muslim” menyebutkan beberapa kaidah pembentukan karakter sebagai berikut :

1. Kaidah kebertahapan
Proses pembentukan dan pengembangan karakter harus dilakukan secara bertahap. Orang tidak bisa dituntut untuk berubah sesuai yang diinginkan secara tiba-tiba dan instant. Namun ada tahapan-tahapan yang harus dilalui dengan sabar dan tidak terburu-buru. Orientasi kegiatan ini adalah pada proses bukan pada hasil. Proses pendidikan adalah lama namun hasilnya paten.

2. Kaidah kesinambungan
Seberapa pun kecilnya porsi latihan, yang penting bukanlah di situ, tapi pada kesinambungannya. Proses yang berkesinambungan inilah yang nantinya membentuk rasa dan warna berfikir seseorang yang lama-lama akan menjadi kebiasaan dan seterusnya menjadi karakter pribadinya yang khas.

3. Kaidah momentum
Pergunakan berbagai momentum peristiwa untuk fungsi pendidikan dan latihan.
Misalnya Ramadhan untuk mengembangkan sifat sabar, kemauan yang kuat, kedermawanan, dan sebagainya.

4. Kaidah motivasi instrinsik
Karakter yang kuat akan terbentuk sempurna jika dorongan yang menyertainya benar-benar lahir dari dalam diri sendiri. Jadi, proses “merasakan sendiri”, “melakukan sendiri” adalah penting. Hal ini sesuai dengan kaidah umum bahwa mencoba sesuatu akan berbeda hasilnya antara yang dilakukan sendiri dengan yang hanya dilihat atau diperdengarkan saja. Pendidikan harus menanamkan motivasi/keinginan yang kuat dan “lurus” serta melibatkan aksi fisik yang nyata.

5. Kaidah pembimbingan
Pembentukan karakter ini tidak bisa dilakukan tanpa seorang guru/pembimbing.
Kedudukan seorang guru/pembimbing ini adalah untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan seseorang.
Guru/pembimbing juga berfungsi sebagai unsur perekat, tempat “curhat” dan sarana tukar pikiran bagi muridnya.
Kaidah-kaidah pembentukan tersebut di atas diterapkan ke dalam proses pendidikan sebagai berikut :

Kaidah kebertahapan dan kesinambungan menjiwai keseluruhan proses pendidikan, baik jenjang secara umum (jenjang tingkat dasar,menengah dan atas) maupun proses di tiap jenjang tersebut. Kaidah momentum berkaitan dengan kretaifitas guru/pembimbing dalam memodifikasi setiap moment menjadi lebih bermakna untuk pembentukan pribadi. Kaidah motivasi instrinsik lebih bermain di tahapan “informasi masuk” dan proses “pemahaman”. Bagaimana informasi itu diolah dan ditampilkan sehingga membuat seseorang menjadi faham dan mau melakukan sesuatu dengan sukarela. Kaidah pembimbingan bermain banyak di tahap “manajemen aktivitas”, penyikapan terhadap pemberian reward dan punishment dan evaluasi terhadap proses tersebut. Bagaimana seorang guru/pembimbing memantau proses pembiasaan dan pengulangan terhadap pembentukan karakter tertentu. Proses pendidikan tersebut jelas menggambarkan tujuan akhir pendidikan yaitu membentuk karakter/jadtidiri atau kepribadian.

Aspek Pendidikan
Karakter/jati diri seorang muslim yang diinginkan yaitu karakter/kepribadian yang lengkap, utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu pendidikan harus melibatkan dan mendayagunakan seluruh aspek potensi manusia dari semua lini.
Berikut adalah aspek-aspek pendidikan tersebut :

1. Pendidikan agama (keimanan, aqidah)
Merupakan pondasi bangunan karakter (kepribadian) seorang muslim.
Pendidikan agama mutlak diperlukan karena ia akan menjadi motivasi terdalam dari sikap dan perilaku seseorang. Pendidikan keimanan ini dapat ditempuh dengan berbagai cara dan metode.

2. Pendidikan ibadah
Ibadah biasanya terkait dengan kegiatan khusus yang memiliki aturan dan tata laksana tertentu yang sudah mutlak. Pemantauan terhadap pendidikan ibadah ini akan membentuk seseorang menjadi lebih disiplin dan tertib.

3. Pendidikan akhlak
Pendidikan yang mengutamakan terhadap sikap nyata seseorang dalam menyikapi berbagai persoalan hidup. Pembentukan akhlak tidaklah mudah. Ia memerlukan proses yang lama sekali. Namun hasilnya akan mantap apabila dipantau dengan baik.

4. Pendidikan akal/daya fikir
Mengutamakan terbentuknya keahlian intelekual seseorang. Bagaimana seseorang lihai menggunakan akal dan fikirannya untuk kemajuan,

5. Pendidikan sosial kemasyarakatan
Membentuk seseorang menjadi bersifat social, Bisa bergaul dengan berbagai macam tipe orang dan memiliki cukup empathi dan mampu membagi cintanya bagi orang-orang di sekitarnya.

6. Pendidikan Jasad/fisik
Seorang muslim selain memiliki keimanan yang kuat, akal yang cerdas juga harus ditopang dengan fisik yang kuat.

7. Pendidikan kejiwaan/mental
Seorang muslim yang tangguh juga harus memiliki jiwa atau mental membaja yang tidak pernah jatuh oleh hal-hal yang remeh atau cengeng menghadapi berbagai cobaaan hidup. Pendidikan kejiwaan / metal yang tangguh akan melahirkan individuindividu yang tangguh dan tak pernah mendramatisir keadaan.

8. Pendidikan perbuatan/amal
Ilmu yang banyak tidaklah berarti tanpa diamalkan. Oleh sebab itu, individu muslim harus dilatih bisa dan biasa beramal.
Proses pendidikan seharusnya menyeluruh dalam arti meliputi semua aspek di atas dan terpadu dalam arti adanya keterlibatan/kerjasama semua pihak, dirinya, orang terdekatnya (orang tua, teman, dan sebagainya), lingkungannya. Semuanya ikut memantau dan mengevaluasi perkembangan seorang individu.
Inilah yang belum ada dalam proses pendidikan selama ini. Proses pendidikan selama ini terfokus sporadis dan tak punya target khusus. Semuanya asal gugur kewajiban.
Tak heran bila hasilnya pun asal saja. Tidak memiliki karakter khusus, karena memang tidak ditargetkan dan tak dievaluasi secara kontinue dari awal.

Penutup
Pendidikan memerlukan proses lama, sangat berliku karena melibatkan unsur manusia yang lengkap dengan semua sisi kemanusiaannya, namun hasilnya paten.
Indonesia memerlukan individu-individu yang berkarakter dan memiliki jati diri yang khas sebagai seorang muslim. Dia berinteraksi positif dengan lingkungannya, berbaur tapi tidak lebur. Dia bisa mewarnai lingkungannya dengan nilai-nilai positif yang membangun.
Pendidikan bukanlah segala-galanya, namun segala-galanya bisa diraih hanya dengan pendidikan! ***

Daftar Pustaka
  1. Hafizh, Muhammad Nur Abdul. Mendidik Anak Bersama Rasulullah.Jakarta: Al Bayan, 2000.
  2. Makalah Saresehan Pendidikan Ibu dan Anak. Al Ukhuwah, Bandung, 2000.
  3. Matta, Anis. Membentuk Karakter Muslim. Jakarta : Shout Al Haq Press,2001.
*) Penulis adalah Pustakawan Fikom Unpad, Pemerhati pendidikan

Tidak ada komentar:

Silabus Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sekolah Dasar

Download Prediksi Soal Ujian Akhir Nasional (UAN) SD di Internet

Artikel singkat ini tentu saja akan berguna bagi para guru Sekolah Dasar (SD) yang sibuk mempersiapkan para siswanya menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). Redaksi berkesempatan mengumpulkan link download soal-soal Ujian Akhir Nasional SD dari beberapa sumber, diantaranya dari Lembaga Bimbingan Belajar SSC (Sony Sugema College) dan beberapa sumber yang lain. Berikut ini daftar link download tersebut :

Terima kasih kepada semua pihak yang telah bersusah payah meng-upload file tersebut ke Internet. Semoga bermanfaat!

Belajar Bahasa Inggris Online

With the advance of information and technology, especially internet, the access to study English is open online widely. This is very helpful to develop our English competency. There are many internet sites providing English learning pages, and many of them are free of charges. Some sites that I collected from various sources.

Dengan kemajuan IT sekarang ini, terbuka dengan sangat lebar bagi kita untuk belajar bahasa Inggris secara on-line. Ini sangat membantu kita meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kita. Terdapat banyak sekali situs situs yang menyediakan halaman-halaman pembelajaran bahasa Inggris, dan tidak sedikit diantaranya gratis.

silahkan klik link berikut ini :

ESL go Bell English Online English @ home English for Free ENGLISHonline.net Self-Study Quizzes for ESL Students (English Tests) ESL PartyLand–quiz center English Language Quizzes - UsingEnglish.com ESL test: English Grammar Tenses / Esl quiz Super Quiz Machine for ESL Students (English Test) ESL Quizzes,grammar quiz, ESL grammar quiz,Upper Intermediate Irregular Verbs - Spelling Quiz E. L. Easton - English - Exercises, Quizzes, Tests English Grammar for ESL Learners Grammar Activities (Ohio ESL) ESL - English Exercises and Quizzes English Grammar: Present Continuous Tense Quiz EnglishClub.com) English as a Second Language - Tenses Quiz English Language Quizzes - UsingEnglish.com ESL test: English Grammar Tenses / Esl quiz Learn English English Exercises Online! (by Lilliam Hurst) O N L I N E E X E R C I S E S - Grammar English Grammar Exercises Business English Lessons English Exercise - English Exercises E. L. Easton - English - Exercises, Quizzes, Tests

Tenses Quiz From English Page dot com

  1. Verb Tense Exercise 1 Simple Present and Present Continuous
  2. Verb Tense Exercise 2 Simple Present and Present Continuous
  3. Verb Tense Exercise 3 Simple Past and Past Continuous
  4. Verb Tense Exercise 4 Simple Past and Past Continuous
  5. Verb Tense Exercise 5 Simple Past and Present Perfect
  6. Verb Tense Exercise 6 Simple Past and Present Perfect
  7. Verb Tense Exercise 7 Present Perfect and Present Perfect Continuous
  8. Verb Tense Exercise 8 Present Perfect and Present Perfect Continuous
  9. Verb Tense Exercise 9 Present Continuous and Present Perfect Continuous
  10. Verb Tense Exercise 10 Present Continuous and Present Perfect Continuous
  11. Verb Tense Exercise 11 Simple Past and Past Perfect
  12. Verb Tense Exercise 12 Simple Past, Present Perfect, and Past Perfect
  13. Verb Tense Exercise 13 Past Perfect and Past Perfect Continuous
  14. Verb Tense Exercise 14 Present Perfect, Past Perfect, Present Perfect Continuous,
  15. Verb Tense Exercise 15 Tenses with durations
  16. Verb Tense Exercise 16 Present and Past Tenses with Non-Continuous Verbs
  17. Verb Tense Exercise 17 Present and Past Tense Review
  18. Verb Tense Exercise 18 Will and Be Going to
  19. Verb Tense Exercise 19 Will and Be Going to
  20. Verb Tense Exercise 20 Will and Be Going to
  21. Verb Tense Exercise 21 Simple Present and Simple Future
  22. Verb Tense Exercise 22 Simple Present and Simple Future
  23. Verb Tense Exercise 23 Simple Future and Future Continuous
  24. Verb Tense Exercise 24 Simple Present, Simple Future, Present Continuous, and Future Continuous
  25. Verb Tense Exercise 25 Future Perfect and Future Perfect Continuous
  26. Verb Tense Exercise 26 Future Perfect and Future Perfect Continuous
  27. Verb Tense Exercise 27 Future Perfect and Future Perfect Continuous
  28. Verb Tense Exercise 28 Future Perfect and Future Perfect Continuous
  29. Verb Tense Final Test Cumulative Verb Tense Review
  30. Verb Tense Practice Test Cumulative Verb Tense Review
  31. Verb Tense Exercise 1
  32. Verb Tense Exercise 2
  33. Verb Tense Exercise 3
  34. Verb Tense Exercise 4
  35. Verb Tense Exercise 5
  36. Verb Tense Exercise 6
  37. Verb Tense Exercise 7
  38. Verb Tense Exercise 8
  39. Verb Tense Exercise 9
  40. Verb Tense Exercise 10
  41. Verb Tense Exercise 11
  42. Verb Tense Exercise 12
  43. Verb Tense Exercise 13
  44. Verb Tense Exercise 14
  45. Verb Tense Exercise 15
  46. Verb Tense Exercise 16
  47. Verb Tense Exercise 17
  48. Verb Tense Exercise 18
  49. Verb Tense Exercise 19
  50. Verb Tense Exercise 20
  51. Verb Tense Exercise 21
  52. Verb Tense Exercise 22
  53. Verb Tense Exercise 23
  54. Verb Tense Exercise 24
  55. Verb Tense Exercise 25
  56. Verb Tense Exercise 26
  57. Verb Tense Exercise 27
  58. Verb Tense Exercise 28
  59. Verb Tense Final Test
  60. Verb Tense Practice Test

Open Source Popular:

Slackware Linux 12.2
Slackware Linux 12.2
Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex
Ubuntu 8.10 Intrepid Ibex
Mandiva Linux 2009.0
Mandiva Linux 2009.0
CentOS 5.2
CentOS 5.2
Gentoo 2008.0R1 'It's got what plants crave'
Gentoo 2008.0R1 'It's got what plants crave'
openSUSE 11.1
openSUSE 11.1
Fedora 10 'Cambridge'
Fedora 10 'Cambridge'
Debian GNU/Linux 4.0 'Etch'
Debian GNU/Linux  4.0 'Etch'
FreeBSD 7.1 Release
FreeBSD 7.1 Release
Sabayon Linux 4r1
Sabayon Linux 4r1
PCLinuxOS 2007 Live/Install-CD
PCLinuxOS 2007 Live/Install-CD
Kubuntu 8.10 Intrepid IBex
Kubuntu 8.10 Intrepid IBex

Most Read Article